Siati Nduru,30 adalah seorang ibu yang berasal dari medan yang bisa dikatakan sangat sadis, karena Siati Nduru tega membunuh ke 5 anaknya sendiri.Hal ini sangat diluar dugaan karena ke5 ankanya adalah anak kandungnya sendiri.
Kapolres Nias AKBP Wawan Munawar, Sik, Msi, kepada Pos Kota, Selasa (29/12), menegaskan tersangka akan dijerat pasal berlapis mulai dari 340 sub 338, KUHPidana, UU Perlindungan Anak serta UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dengan ancaman maksimal hukuman mati.
“Terkait kasus yang diperbuat oleh Siati Nduru, maka ia akan dikenakan pasal berlapis dan terancam hukuman mati. Begitu teganya pelaku menghabisi darah dagingnya sendiri,”kata AKBP Wawan Munawar.
Ironisnya lagi, masih kata Wawan, pelaku memang berencana membunuh anak-anaknya dan tidak menyesal telah melakukan itu. Alasan pelaku, karena suaminya Talizanalo, hendak membawa seluruh anaknya merantau tahun 2010 mendatang.
Seperti diberitakan Pos Kota, kejadian pembantaian sadis itu, Sabtu (26/12) dinihari. Tersangka tidak senang dan marah terhadap suaminya yang hendak membawa anak-anaknya merantau meninggalkan desa mereka. Dalam peristiwa itu tiga anaknya tewas di tempat yakni Ferius Nduru,3, Fonaha Nduru,8 dan Feridan Nduru,10.
Sedangkan 2 korban lainnya kritis yakni Kariman Nduru,7, dan Folo Nduru,5 . Keduanya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Sitoli.
Peristiwa ini terungkap, saat Talizanolo, suami tersangka, pulang seusai mengikuti perayaan Natal di kampung mereka. Setibanya di rumah, Talizanalo, petani karet ini, langsung memanggil isterinya lewat jendela belakang.
Namun, betapa terkejutnya Talizanalo, saat melihat dari jendela yang belum tertutup dimana anak-anaknya bergelimpangan dengan bersimbah darah. Kondisi kelima korban terdapat luka kepala bagian belakang, telinga sebelah kiri, dagu, dada, lengan kiri dan kanan, serta tiga luka sayatan di bagian punggung
Saat ditanya istrinya menjawab semalam rumah kemasukan rampok dan anak-anak dibunuh. Namun, Talizanalo, tak langsung percaya dan memberitahukan kepada kepala desa. Saat diinterogasi kepala desa, awalnya, Siati, mengaku bahwa ia nekat membunuh anak-anaknya karena kemasukan roh.
0 komentar:
Posting Komentar