Isi Email Resume Pertemuan di Hotel Darmawangsa
Inilah isi Resume Pertemuan di Hotel Dharmawangsa yang disebut dengan Dokumen Dharmawangsa:
Analisa Situasi:
1. Isu korupsi adalah memang isu kelas menengah
2. Tidak menyentuh ke rakyat langsung
3. Namun berdasarkan pengalaman dalam demokrasi liberal, isu ini efektif untuk menjatuhkan kekuasaan SBY (ex: Gus Dur, Joseph Estrada, dll) melalui mekanisme parlementer
4. Di tingkat rakyat isu korupsi dapat menjadikan kekuasaan kehilangkan kepercayaan dan apatisme terhadap elite politik
5. Jika isu ini terus berkembang dan persoalan kemiskinan serta lapangan kerja akut akan menjadi potensi sentimen yang akut juga: akan menjadi kesamaan isu ekonomi, akan terdorong isu politik bisa mengulangi peristiwa Mei 1998.
Klarifikasi Target:
1. Memperbesar isu pemerintah bersih dan efektif hingga SBY terdelegitimasi
2. Reposisi jabatan dan tawar menawar mengganti posisi
3. Menggulingkan SBY sebelum 100 hari dengan parlementer
4. Menggulingkan SBY dengan amuk massa
Pola Gerakan
Mendorong Gerakan Atas :
1. Akan tetap dimotori kelompok yang berkumpul di Imparsial dan Kontras ditugaskan kepada Syafii Maarif dan Din Syamsudin yang masih bisa berbicara dengan Todung Mulya Lubis, Komarudin Hidayat, Goenawan Mohamad/Bambang Harry Murti.
Platform: Clean Goverment
Sasaran Prioritas: pemberantasan korupsi dengan membersihkan institusi penegak hukum. Kelompok ini cenderung bargaining karena mereka mendukung liberalisasi, dan berhenti setelah TPF terbentuk (tetapi ketika SBY berpidato tentang pengungkapan bank Century dianggap akan mengorbankan Wapres Boediono, kemudian mereka langsung menyerang SBY yang bakal jatuh sebelum 100 hari.
2. Akan tetap dimotori Kompak, (ditugaskan kpd Fadjroel Rahman, Ray Rangkuti dan Yudi Latif) posisi politik sama dengan yang dia tas seakan-akan mendorong semua institusi negara mematuhi rekomendasi TPF lalu didorong untuk menggulingkan SBY.
3. Forum Rektor, garisnya hampir sama menolak kriminalisasi KPK dan masuk ke isu Bank Century (Syafii Maarif)
4. Forum 28 (ditugaskan kepada Yudi Latif dan Fadjroel Rahman)
5. DPR, hak angket bank Century, tugas bersama JK dan Prabowo dengan melobi Aburizal Bakrie dan Megawati Soekarnoputri.
6. Media, ini cukup memberikan energi bagi pergerakan yang ada di bawah dimotori Metro TV dan TV One.
Dan media cetaknya adalah KOMPAS dan Media Indonesia. ditugaskan kepada Surya Paloh dan Suryopratomo
7. Facebooker, kelas menengah yang pro kemapanan sistemik, hitam putih melihat perkembangan politik mendorong agar tak berhenti di gerakan pembebasan Bibit & Chandra. (ditugaskan kepada tim IT kampanye Mega-Pro)
Segera mendekati simpul-simpul atau tokoh-tokoh massa gerakan bawah:
1. Gerakan spontan setelah Bibit & Chandra ditahan
2. Gerakan, mahasiswa aktif, akademisi, beberapa tokoh masyarakat
3. Bergerak di luar kampus
4. Bergerak sedikit meluas ke kota-kota
5. Walau belum melibatkan massa yang luas (para simpul atau tokoh ini bisa didekati dengan pendekatan yang persuasif dan materi untuk didorong ke gerakan penggulingan ditugaskan kepada Yudi Latif).
Surya Paloh Bantah Pertemuan Dharmawangsa
Surya Paloh yang namanya turut disebutkan didalam Resume Pertemuan di Hotel Darmawangsa membantah bahwa dirinya ikut dalam pertemuan di Hotel Dharmawangsa bersama sejumlah tokoh. "Tidak benar ada pertemuan (di) Dharmawangsa (yang) juga saja hadiri," kata Surya kepada Tempo di Jakarta, Senin (7/12)
Disebutkan pula bahwa telah ada pertemuan di Hotel Dharmawangsa, dan yang paling mengejutkan, nama-nama tokoh penting juga ikut disebut-sebut didalamnya. Adapun tokoh-tokoh yang disebutkan itu adalah Prabowo Subianto, Surya Paloh, Suryopratomo, Syafii Maarif, Din Syamsudin, Jusuf Kalla, Yudi Latif, Fajroel Rahman, Ray Rangkuti
Inilah isi Resume Pertemuan di Hotel Dharmawangsa yang disebut dengan Dokumen Dharmawangsa:
Analisa Situasi:
1. Isu korupsi adalah memang isu kelas menengah
2. Tidak menyentuh ke rakyat langsung
3. Namun berdasarkan pengalaman dalam demokrasi liberal, isu ini efektif untuk menjatuhkan kekuasaan SBY (ex: Gus Dur, Joseph Estrada, dll) melalui mekanisme parlementer
4. Di tingkat rakyat isu korupsi dapat menjadikan kekuasaan kehilangkan kepercayaan dan apatisme terhadap elite politik
5. Jika isu ini terus berkembang dan persoalan kemiskinan serta lapangan kerja akut akan menjadi potensi sentimen yang akut juga: akan menjadi kesamaan isu ekonomi, akan terdorong isu politik bisa mengulangi peristiwa Mei 1998.
Klarifikasi Target:
1. Memperbesar isu pemerintah bersih dan efektif hingga SBY terdelegitimasi
2. Reposisi jabatan dan tawar menawar mengganti posisi
3. Menggulingkan SBY sebelum 100 hari dengan parlementer
4. Menggulingkan SBY dengan amuk massa
Pola Gerakan
Mendorong Gerakan Atas :
1. Akan tetap dimotori kelompok yang berkumpul di Imparsial dan Kontras ditugaskan kepada Syafii Maarif dan Din Syamsudin yang masih bisa berbicara dengan Todung Mulya Lubis, Komarudin Hidayat, Goenawan Mohamad/Bambang Harry Murti.
Platform: Clean Goverment
Sasaran Prioritas: pemberantasan korupsi dengan membersihkan institusi penegak hukum. Kelompok ini cenderung bargaining karena mereka mendukung liberalisasi, dan berhenti setelah TPF terbentuk (tetapi ketika SBY berpidato tentang pengungkapan bank Century dianggap akan mengorbankan Wapres Boediono, kemudian mereka langsung menyerang SBY yang bakal jatuh sebelum 100 hari.
2. Akan tetap dimotori Kompak, (ditugaskan kpd Fadjroel Rahman, Ray Rangkuti dan Yudi Latif) posisi politik sama dengan yang dia tas seakan-akan mendorong semua institusi negara mematuhi rekomendasi TPF lalu didorong untuk menggulingkan SBY.
3. Forum Rektor, garisnya hampir sama menolak kriminalisasi KPK dan masuk ke isu Bank Century (Syafii Maarif)
4. Forum 28 (ditugaskan kepada Yudi Latif dan Fadjroel Rahman)
5. DPR, hak angket bank Century, tugas bersama JK dan Prabowo dengan melobi Aburizal Bakrie dan Megawati Soekarnoputri.
6. Media, ini cukup memberikan energi bagi pergerakan yang ada di bawah dimotori Metro TV dan TV One.
Dan media cetaknya adalah KOMPAS dan Media Indonesia. ditugaskan kepada Surya Paloh dan Suryopratomo
7. Facebooker, kelas menengah yang pro kemapanan sistemik, hitam putih melihat perkembangan politik mendorong agar tak berhenti di gerakan pembebasan Bibit & Chandra. (ditugaskan kepada tim IT kampanye Mega-Pro)
Segera mendekati simpul-simpul atau tokoh-tokoh massa gerakan bawah:
1. Gerakan spontan setelah Bibit & Chandra ditahan
2. Gerakan, mahasiswa aktif, akademisi, beberapa tokoh masyarakat
3. Bergerak di luar kampus
4. Bergerak sedikit meluas ke kota-kota
5. Walau belum melibatkan massa yang luas (para simpul atau tokoh ini bisa didekati dengan pendekatan yang persuasif dan materi untuk didorong ke gerakan penggulingan ditugaskan kepada Yudi Latif).
Surya Paloh Bantah Pertemuan Dharmawangsa
Surya Paloh yang namanya turut disebutkan didalam Resume Pertemuan di Hotel Darmawangsa membantah bahwa dirinya ikut dalam pertemuan di Hotel Dharmawangsa bersama sejumlah tokoh. "Tidak benar ada pertemuan (di) Dharmawangsa (yang) juga saja hadiri," kata Surya kepada Tempo di Jakarta, Senin (7/12)
Disebutkan pula bahwa telah ada pertemuan di Hotel Dharmawangsa, dan yang paling mengejutkan, nama-nama tokoh penting juga ikut disebut-sebut didalamnya. Adapun tokoh-tokoh yang disebutkan itu adalah Prabowo Subianto, Surya Paloh, Suryopratomo, Syafii Maarif, Din Syamsudin, Jusuf Kalla, Yudi Latif, Fajroel Rahman, Ray Rangkuti
0 komentar:
Posting Komentar