Rumah Sakit Umum dr Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi, Kamis (20/8) siang sempat dihebohkan dengan hadirnya seorang bayi yang lahir tanpa batok kepala.
Bayi itu belum diberi nama, anak pertama dari pasangan Gong Matua Pohan dan Sri Meliani Siregar, warga Lingkungan VI Jalan Danau Ranau, Kelurahan Lubuk Baru, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi.
Sumber Analisa di RS Umum dr Kumpulan Pane menyimpulkan, kondisi bayi terlihat di ubun-ubun kepalanya ada selaput otak berwarna merah. Bayi ini tak memiliki tulang atau batok kepala yang membungkus otak, karena kuasa Tuhan walau kondisi bayi terlahir di luar kebiasaan tapi masih bisa bernafas.
Bayi tanpa batok kepala itu lahir sekira pukul 8.00 WIB, baru dibawa ke rumah sakit dr Kumpulan Pane sekira pukul 13.00 WIB karena orangtua bayi ini harus terlebih dahulu mengurus surat-surat administrasi di kelurahan. Dengan mengendarai beca bermotor (betor) milik sang kakek, bayi itu dilarikan ke rumah sakit.
Petugas medis yang berada di Unit Gawat Darurat (UGD) sempat kaget menerima pasien bayi tanpa batok kepala, karena lahir abnormal sehingga petugas medis langsung memindahkan bayi ini ke ruang bersalin Rumah Sakit dr Kumpulan Pane guna mendapatkan perawatan khusus.
Pengakuan Sri Meliani, dirinya tak ada berfirasat buruk akan melahirkan bayi abnormal. Tapi, beberapa waktu lalu saat ia menonton tivi dan membaca koran dia menjadi takut anaknya terlahir cacat. "Sebelum lahir saya tak punya firasat apa-apa, tapi sewaktu menonton tivi dan membaca berita di koran tentang bayi yang lahir saya selalu takut kalau anak ini lahir cacat. Ternyata, memang benar anak saya lahir seperti ini," ujarnya pasrah.
Bayi yang lahir dengan berat 3 kilogram atas bantuan seorang bidan di Lingkungan VI, Kelurahan Lubuk Raya kini dirawat intensif pihak rumah sakit dr Kumpulan Pane dengan biaya Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), sedangkan ibu si bayi dirawat di rumah orang tuanya. (cha)
Sumber : Harian Analisa, www.kaskus.us
Bayi itu belum diberi nama, anak pertama dari pasangan Gong Matua Pohan dan Sri Meliani Siregar, warga Lingkungan VI Jalan Danau Ranau, Kelurahan Lubuk Baru, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi.
Sumber Analisa di RS Umum dr Kumpulan Pane menyimpulkan, kondisi bayi terlihat di ubun-ubun kepalanya ada selaput otak berwarna merah. Bayi ini tak memiliki tulang atau batok kepala yang membungkus otak, karena kuasa Tuhan walau kondisi bayi terlahir di luar kebiasaan tapi masih bisa bernafas.
Bayi tanpa batok kepala itu lahir sekira pukul 8.00 WIB, baru dibawa ke rumah sakit dr Kumpulan Pane sekira pukul 13.00 WIB karena orangtua bayi ini harus terlebih dahulu mengurus surat-surat administrasi di kelurahan. Dengan mengendarai beca bermotor (betor) milik sang kakek, bayi itu dilarikan ke rumah sakit.
Petugas medis yang berada di Unit Gawat Darurat (UGD) sempat kaget menerima pasien bayi tanpa batok kepala, karena lahir abnormal sehingga petugas medis langsung memindahkan bayi ini ke ruang bersalin Rumah Sakit dr Kumpulan Pane guna mendapatkan perawatan khusus.
Pengakuan Sri Meliani, dirinya tak ada berfirasat buruk akan melahirkan bayi abnormal. Tapi, beberapa waktu lalu saat ia menonton tivi dan membaca koran dia menjadi takut anaknya terlahir cacat. "Sebelum lahir saya tak punya firasat apa-apa, tapi sewaktu menonton tivi dan membaca berita di koran tentang bayi yang lahir saya selalu takut kalau anak ini lahir cacat. Ternyata, memang benar anak saya lahir seperti ini," ujarnya pasrah.
Bayi yang lahir dengan berat 3 kilogram atas bantuan seorang bidan di Lingkungan VI, Kelurahan Lubuk Raya kini dirawat intensif pihak rumah sakit dr Kumpulan Pane dengan biaya Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), sedangkan ibu si bayi dirawat di rumah orang tuanya. (cha)
Sumber : Harian Analisa, www.kaskus.us
1 komentar:
semoga Tuhan terus menguatkan keluarganya
Posting Komentar